Beradaptasi untuk berkiprah



P.Siantar.
“ Kemampuan beradaptasi untuk terus berkiprah demi kemajuan Bangsa dan Masyarakat secara positif ”. Demikian ungkapan Wakil Walikota P.Siantar Drs. Koni Ismail Siregar saat mengikuti Milad Muhammadiyah ke-101 dan Aisyiyah ke-96, di komplek Perguruan Muhammadiyah Jl. Merdeka P.Siantar, Minggu ( 21/11).
Kemudian bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi Islam, persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah meningkatkan kemampuannya memberikan solusi, proaktif dan positif, serta dapat berkembang secara penuh, dengan semangat yang dibangun oleh sang Pendiri K.H Ahmad Dahlan menuju gerbang Surga Jannatun Naim dengan panji Al’quran dan Sunnah Nabi.
Tambahnya, bersama-sama kita membangun komitmen dalam menghadapi tantangan yang ada, dan peningkatan bidang Pendidikan, Kesejahteraan, Kesehatan, Sosial Kemasyarakatan guna mewujudkan Kota Siantaryang Mantap Maju dan Jaya. “ Tidak ada pilihan lain bagi masyarakat selain menerima kehadiran Muhammadiyah dengan segala amal dan perjuangannya yang terus berkembang,” tegasnya.
Ketua DPD Muhammadiyah Kota P.Siantar Badri Kalimantan SH. MM mengatakan, dengan hasil Muktamar yang telah dilaksanakan bulan Juni lalu, kiranya semangat pengembangan Organisasi harus selalu erat ditanam. Konsistensi organisasi adalah mewujudkan cita-cita Pendiri Muhammadiyah dan Aisyiyah, bersinergis mengambil peran dalam pembangunan.
Sementara itu, Ketua DPD Aisyiyah P.Siantar Marintan Lubis MA memaparkan bahwa Organisasi Aisyiyah telah berperan aktif menegakkan hak-hak perempuan dalam kehidupan sehari-hari, serta telah membentuk beberapa cabang diseluruh Indonesia bahkan di mancanegara, antara lain Malaysia, Singapur, Belanda, dan Mesir.
Fungsionaris PP Muhammadiyah Drs. H Marzuki Ali MSi dalam sambutannya menjelaskan bahwa Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan K.H Ahmad Dahlan .
Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik (ini dibuktikan dengan jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah yang berjumlah ribuan).
Organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia, juga memiliki beberapa organisasi otonom Muhammadiyah, yaitu Aisyiyah (organisasi wanita), Pemuda Muhammadiyah (organisasi pemuda), Nasyiatul Aisyiyah (organisasi pemudi), Ikatan Remaja Muhammadiyah (organisasi remaja), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (organisasi mahasiswa), Tapak Suci Putra Muhammadiyah (perguruan silat) dan Hizbul Wathan (organisasi kepanduan).
Hadir, Asisten II Jumadi SH, Kabag Sosial Drs. Agus Salam, Sekretaris Umum MUI P.Siantar Drs. Amril Zein S.Ag, jajaran Pengurus Daerah, para jemaah serta pelajar Muhammadiyah se Kota P.Siantar.

 

Copyright 2010 Berita | Theme designed by Smart template