Bah Sorma jadi Pasar Tradisional

Kemarin, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar Hulman Sitorus SE dan Drs Koni Ismail Siregar mengunjungi empat lokasi, yakni Bah Sorma, Terminal Tanjung Pinggir, Kelurahan Tambun Nabolon, dan RSUD dr Djasamen Saragih. Hulman-Koni didampingi beberapa pejabat Pemko.
Di Bah Sorma, Hulman mengusulkan kepada Dan Rindam I/BB Kolonel Winarko agar lahan tersebut dijadikan lokasi pasar tradisional. Sebab, kata Hulman, hal tersebut salah satu agenda kerja dalam perluasan wilayah Kota Pematangsiantar, dan pasar tersebut akan menjadi pasar di Kecamatan Siantar Sitalasari.
Menanggapi hal tersebut, Dan Rindam I/BB Kolonel Winarko mengatakan, jika memang ada rencana wali kota membangun pasar tradisional di lahan Bah Sorma, pihaknya juga meminta agar dalam pembangunan dan pengoperasian pasar nantinya, wali kota melibatkan pihaknya, dalam hal ini sebagai pengamanan.
Lalu wali kota beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Terminal Tanjung Pinggir. Di sana, wali kota berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Viktor Sirait terkait lalu-lintas di Pematangsiantar yang saat ini sangat membutuhkan pembenahan. Wali kota mengatakan, lalu-lintas harus ditata rapi, termasuk memunculkan ide baru dalam menciptakan tertib lalu-lintas, seperti pengalihan jalur kendaraan di pusat kota dan penataan perparkiran di inti kota.
Kemudian, mereka melanjutkan kunjungan ke Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba. Mereka membicarakan rencana dibangunnya balai penyuluhan pertanian di lokasi tersebut, sekaligus lahan di sekitarnya dijadikan rumah potong untuk unggas, khususnya ayam di atas lahan seluas dua hektare. Untuk pembangunan, kata wali kota, dijadwalkan awal tahun 2011. Saat ini, sambungnya, dana pembangunan sudah disetujui Kementerian Pertanian, dan dana awal sebesar Rp500 juta segera dikucurkan di awal tahun 2011.
Terakhir, rombongan berkunjung ke RSUD dr Djasamen Saragih. Di tempat itu, wali kota bertatap muka dengan pihak manajemen dan para dokter. Kepada pihak RSUD, wali kota mengimbau untuk serius dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Sementara para dokter mengharapkan wali kota meningkatkan insentif tenaga medis. Mereka juga mengharapkan wali kota menghunjuk penata administrasi yang benar-benar baik , dan tentunya dilengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Khusus untuk posisi direktur, para dokter mengharapkan wali kota menempatkan sosok yang tepat, cerdas, dan mampu merangkul semua komponen, baik tenaga medis maupun non medis.
 

Copyright 2010 Berita | Theme designed by Smart template