Mari Lestarikan Becak Siantar



Wakil Walikota P.Siantar lepas 82 pawai festival Becak Hias di halaman Parkir Pariwisata P.Siantar, Sabtu( 06/11).

Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota P.Siantar Drs. Koni OIsmail Siregar memaparkan sera ringkas sejarah Becak. Dikatakannya Becak Siantar menggunakan motor BSA (British Small Arm) motor gede (besar) dengan kekuatan 350 CC hingga 500 cc. Konon motor-motor ini adalah peninggalan pasukan sekutu—Inggris—ketika Perang Dunia II berlangsung. Yang lain merupakan peninggalan perusahaan kebun Eropa yang ada di sekitar Siantar. 

Sebab becak Siantar ini bukan sembarang becak, tapi kendaraan peninggalan Perang Dunia II. Becak bermesin di kota ini berbeda dengan becak bermesin di tempat mana pun. Sepeda motor yang digunakan rata-rata merupakan bekas tunggangan pasukan sekutu di PD II, bermerek BSA. 

“ Hendaknyalah kita menjaga dan melesatrikan Becak Siantar, yang dapat dikatakan salah satu objek Pariwisata didaerah ini”, harapnya didampingi unsur Muspida, Kadis Perhubungan Viktor Sirait SH,  Kabag Humas dan Protokoler Drs. Daniel Siregar, Kabag Adm Perkonomian dan undangan lainnya.

Ketua Panitia  Penyelnggara Dra. Frida Sri Indoktrinawati Purba melaporkan bahwa, kegiatan ini rutin dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Pariwisata Kota P.Siantar tanggal 06 November setiap tahunnya. Ditambahkannya bahwa jumlah peserta Festival Becak hias tahun ini sejumlah 82. Adapun kondisi Becak yang dipergunkan dalam kondisi baik. Dan rute yang dilalui adalah Jalan Merdeka- Kesatria- Asahan-Gereja-Kpt. MH Sitorus-Adam Malik dan kembali ke alaman Parkir Pariwisata.

Becak dengan tenaga kuda

Kadis Kebudayaan dan Pemuda, Olahraga Ir. Nelson Siahaan mengatakan bahwa BSA merupakan kependekan The Birmingham Small Arms Company. Perusahaan ini awalnya didirikan untuk menyuplai persenjataan tentara Inggris selama Perang Crimean (1853- 1856). Setelah perang usai, BSA terus mengembangkan produknya. Selama PD II, BSA menjadi salah satu pemasok utama kendaraan militer untuk tentara Inggris. Pada masa itu, mereka memproduksi 126.000 sepeda motor tipe M20 berkapasitas mesin 500 cc. 

Sepeda motor yang pertama kali dibuat tahun 1941 inilah yang ikut dibawa pasukan sekutu ke Pematang Siantar pascapendudukan Jepang di Indonesia. Setelah kepergian sekutu dan nasionalisasi perusahaan asing di Indonesia, ratusan sepeda motor BSA di Pematang Siantar ditinggalkan begitu saja, termasuk milik tentara Inggris. Sebagian pengusaha perkebunan Belanda dan Eropa lainnya berbaik hati memberikannya ke penduduk pribumi bekas pegawai mereka. 




Usai melakukan pawai, diumumkan para pemenang. Pemenang I festival tahun ini adalah Abdul Gani. Pemenang II Sugeng, Pemenang III Tanianto. Kemudian posisi Harapan I,II dan II diraih oleh Agus Saputra, Hermansyah dan Adil Tambunan.

 

Copyright 2010 Berita | Theme designed by Smart template